Menjadi orangtua; suatu hal yang sampai saat ini saya takutkan. Saya memang belum menjadi orangtua. Setidaknya membutuhkan waktu cukup lama bagi saya, untuk menyandang gelar tersebut.
Saat ini peran saya masih sebagai seorang anak. Namun, melihat bagaimana orangtua-orangtua (juga anak-anaknya tentu saja) di sekitar saya, membuat saya bertanya pada diri sendiri, "Bisa nggak, ya, gue jadi orangtua. Orangtua yang benar-benar orangtua bagi anak-anak gue kelak?"
Di mata saya, menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah. Menjadi orangtua berarti bertanggungjawab atas hidup seorang manusia. Bertanggungjawab atas kebutuhan jasmani dan rohani. Bertanggungjawab atas kesehatan fisik dan psikis. Yang paling penting dari semuanya ialah bertanggungjawab membentuk karakter dan mental seorang manusia. Bagaimana sang anak nantinya menjadi seorang manusia yang bisa bertahan menghadapi kerasnya hidup.
Menjadi orangtua bukan semata memberi si anak makanan sehat dan bergizi, menyekolahkan sampai si anak menjadi sarjana; yang kemudian dipamerkan pada teman-teman. Menjadi orangtua mau tidak mau harus bertanggungjawab atas segala kebutuhan si anak.
Kebanyakan orangtua melupakan kebutuhan yang paling mendasar. Kebutuhan yang bisa membentuk mental dan karakter si anak yang nantinya akan dia bawa sampai dia dewasa, sampai perannya bertambah; sampai dia juga menjadi orangtua.
Selama menjalani peran saya sebagai seorang anak, jujur, saya merasa kebutuhan saya belum terpenuhi. Banyak hal-hal kecil yang saya lewatkan saat saya tumbuh hingga menjadi seorang manusia dewasa saat ini. Banyak hal-hal yang justru saya cari sendiri atau saya contoh dari orang lain.
Saya selalu iri pada keluarga dengan orangtua dan anak-anaknya yang harmonis. Pada anak-anak yang dengan leluasa bercerita apa saja pada orangtuanya. Di sini saya sama sekali tidak menyalahkan terlebih menjelek-jelekan kedua orangtua saya. Mereka ialah orangtua terbaik yang Tuhan berikan untuk saya. Tulisan ini hanyalah pandangan saya sebagai seorang anak yang nantinya akan bertambah perannya menjadi orangtua seperti mereka. Kelak.
Saat saya menjadi orangtua di kemudian hari nanti, saya tidak ingin menjadi orangtua seperti kedua orangtua saya. Saya ingin menjadi orangtua dengan cara saya sendiri. Yang paling penting, saya ingin menjadi orangtua yang berusaha menjadikan anak-anak saya kelak menjadi manusia dengan bekal yang cukup untuk menghadapi kerasnya hidup. Saya ingin menjadi orangtua juga rumah tempat anak-anak saya pulang, tempat anak-anak saya bercerita apapun yang mereka mau. Tanpa harus merasa takut atau malu.
No comments:
Post a Comment