Merdumu terus mengalun, jadi teman paling setia kala suntuk datang berkunjung. Kata orang aku menyebalkan, bisa kau bayangkan bagaimana menyebalkannya aku bila suntuk, kan? Dua kali lipat. Du-a ka-li li-pat.
Teman setia tidak pernah meninggalkan, tidak juga kau. Kita—atau aku saja—berteman dengan suara dan lagu-lagumu. Teman setia selalu bisa bisa diandalkan kala susah melanda temannya, begitu juga kau. Suasana hati buruk berubah baik ketika suaramu melagu di ujung sana.
Tidak tahu kau berguru di mana. Tidak jelas kau punya mantra apa. Sejelas-jelasnya kutahu, kau bisa usir semua hal buruk yang mulai menggenggam hariku—berusaha menarikku tenggelam dalam pusarannya.
Senyum sialan itu datang lagi,
Kamu jatuh cinta, katanya.
1 comment:
Wah bagus banget nih..
Post a Comment