Ini tentang apa yang kurasa; tentang cita, tentang asa, tentang rasa. Jika ada yang bertanya "Bagaimana dengan cinta?", jawabku singkat "Aku tak begitu memedulikannya".
Tentang cita. Cita yang begitu menggunung. Mungkin memang benar, manusia ialah makhluk yang tak ingin merugi. Selagi bisa, mengapa tidak bercita sebanyak-banyaknya? Ya, citaku banyak. Banyak sekali. Cita untuk membahagiakan orang tua; sama seperti anak-anak di muka bumi, cita untuk membahagiakan orang sekitar dan yang terakhir, cita untuk membahagiakan diri sendiri. Tak munafik, semua manusia ingin bahagia. Pula aku.
Tentang asa. Asa yang kadang sangat membara, namun sering juga mengecil bahkan padam. Asa untuk mengejar cita.
Tentang rasa. Rasa yang rasanya bermacam-macam; bahagia, semangat, sedih, kecewa, takut. Semua kurasa sendiri. Iya, sendiri. Di sini aku ialah egois, tak ingin membagi rasaku. Kunikmati dan kuhabiskan pelan-pelan rasa itu. Sendiri. Terkadang timbul tawa pun tangis saat kunikmati rasaku.
Aku yang saat ini sedang berjuang, mengumpulkan asa untuk meraih cita dengan begitu banyak rasa yang ada. Rasa takut dan khawatir yang begitu menyesak, asa yang lebih sering padam dibanding menyala dan cita yang seolah mencambuk punggung minta digapai.
Ini hanya tentang cita. Tentang Asa. Tentang Rasa.
Tentang cita. Cita yang begitu menggunung. Mungkin memang benar, manusia ialah makhluk yang tak ingin merugi. Selagi bisa, mengapa tidak bercita sebanyak-banyaknya? Ya, citaku banyak. Banyak sekali. Cita untuk membahagiakan orang tua; sama seperti anak-anak di muka bumi, cita untuk membahagiakan orang sekitar dan yang terakhir, cita untuk membahagiakan diri sendiri. Tak munafik, semua manusia ingin bahagia. Pula aku.
Tentang asa. Asa yang kadang sangat membara, namun sering juga mengecil bahkan padam. Asa untuk mengejar cita.
Tentang rasa. Rasa yang rasanya bermacam-macam; bahagia, semangat, sedih, kecewa, takut. Semua kurasa sendiri. Iya, sendiri. Di sini aku ialah egois, tak ingin membagi rasaku. Kunikmati dan kuhabiskan pelan-pelan rasa itu. Sendiri. Terkadang timbul tawa pun tangis saat kunikmati rasaku.
Aku yang saat ini sedang berjuang, mengumpulkan asa untuk meraih cita dengan begitu banyak rasa yang ada. Rasa takut dan khawatir yang begitu menyesak, asa yang lebih sering padam dibanding menyala dan cita yang seolah mencambuk punggung minta digapai.
Ini hanya tentang cita. Tentang Asa. Tentang Rasa.
No comments:
Post a Comment