Hai Adik Ber-helm Putih, maaf
ya kalau kamu Kakak foto diam-diam. Waktu itu Kakak sedang sangat bosan berada di
tengah kemacetan Jogja. Iya Dik, Kakak menulis Jogja bukan Jakarta. Memang Dik,
Jogja yang sekarang tidak seperti Jogja yang dulu. Jogja yang sekarang panas
dan macet karena penduduknya mulai meninggalkan sepeda onthel, mungkin karena
alasan efisiensi waktu.
Memang mengendarai kendaraan
bermotor jauh lebih menghemat waktu dan tenaga dibandingkan dengan mengendarai
sepeda onthel. Tapi ya itu tadi, kita jadi ‘korban’ macet yang kita sebabkan
sendiri. Karena harus diakui, kita pun saat itu sedang mengendarai kendaraan
bermotor; kamu –dan orang tuamu- naik motor dan Kakak sedang naik mobil.
Adik Ber-helm Putih, kenapa
Adik melihat ke atas? Apa yang sedang Adik lihat? Adik Ber-helm Putih sedang
memikirkan sesuatu? Adik memikirkan kenaikan harga-harga sembako? Ah,
rasa-rasanya tak mungkin. Atau Adik sedang merasa kesempitan duduk di antara
Mama dan Papamu? Pertanyaan terakhir rasanya paling masuk akal.
Adik Ber-helm Putih, terima
kasih sudah menjadi obat kebosanan Kakak di tengah kemacetan Jogja. Melihat ekspresi
lucu wajahmu membuat Kakak senyum-senyum sendiri. Kirimkan salam Kakak untuk
Mama Berjaket Merah dan Papa Berjaket Hitam.
Salam,
Kakak Yang Sedang Bosan.
1 comment:
2009 saya tinggalkan Jogja. 2014 berkunjung lagi kesana. Suasana lalu lintas sangat berbeda
Post a Comment