February 13, 2014

"Kamu Yang Sekarang Tidak Seperti Yang Dulu"



“Kamu yang sekarang tidak seperti  yang dulu. Mulai rajin merapikan rambut, berdandan tipis dan memakai heels. Ya, walaupun, malas keramasmu, celana jeans kumal dan sepatu sneakers yang jarang dicuci itu masih terlihat kerap menemani harimu. Paling tidak, ada hari tertentu kau meninggalkan mereka sejenak”, katamu.

“Kamu yang sekarang tidak seperti yang dulu. Setidaknya kakumu mulai sedikit lentur, dinginmu berangsur menghangat dan bekumu perlahan mencair”, katamu.

“Kamu yang sekarang tidak seperti yang dulu. Jatuh hati pada kopi. Padahal kalau diingat-ingat, dulu mana pernah kamu meneguk minuman hitam agak pahit itu? Menyentuhnya pun kamu enggan”, katamu.

“Kamu yang sekarang tidak seperti yang dulu. Meninggalkan komik-komik yang sejak SMP kamu kumpulkan dari hasil menyisihkan sedikit dari uang jajanmu yang sedikit pula. Sekarang kamu lebih memilih membaca novel, buku tak bergambar tebal yang dulu kamu hindari. Tapi ternyata tetap saja ya, komik Sinchan tetap kau gilai”, katamu.

“Kamu yang sekarang tidak seperti yang dulu. Ya, memang. Mana ada manusia yang akan tetap sama selamanya? Mana ada manusia yang tak berubah? Asal perubahanmu menuju pada sesuatu yang membuatmu lebih baik, aku sih setuju-setuju saja”, katamu.

“Dan, kamu yang sekarang tidak seperti yang dulu. Karena kamu yang sekarang bukan lagi seseorang yang hanya bisa kupandangi diam-diam. Bukan lagi seseorang yang membuat napasku terhenti sejenak kala mata kita yang tak sengaja saling beradu. Bukan lagi seseorang yang membuatku salah tingkah saat kita berdiri di barisan yang sama saat sedang upacara bendera. Ya, kamu yang sekarang adalah milikku, hanya untukku. Dan inginku untuk selamanya. Kamu juga menginginkannya bukan?”, katamu.

Mendengar semua perkataanmu, hanya satu kalimat yang bisa kuucapkan,
“Aku mencintaimu”


Tertanda,
Aku

No comments: