February 13, 2015

(Bukan) Surat Cinta

Hai Kak Iit Sibarani,

Duh, harus bilang apa, ya. Aku jadi bingung, Kak. Sebelumnya kenalkan aku salah satu follower sekaligus pembaca 'Akar Pikiran'-mu, Kak.

Terus terang, belum lama, sih, aku jadi 'pengikut' linimasa-mu. Sebelumnya, bisa dibilang aku stalker-mu; penikmat diam-diam linimasa juga blog yang kau punya.

Kali pertama membaca Akar Pikiran-mu, aku benar-benar kagum juga minder. Segala yang kau tulis di sana sangat jleb-able. Gaya menulismu benar-benar bagus. Namun buatku, sepertinya kata bagus saja tak cukup menggambarkan betapa kerennya gaya menulismu.

Dibanding denganmu, apalah aku ini, Kak. Hanya serpihan ketombe Raisa. Rontokan bulu hidung Pevita. Aku masih harus banyak banyak banyak belajar, darimu salah satunya. Mau ajari aku kan, Kak? Hehe.

Dari segala yang kau tuliskan di Akar Pikiran-mu, satu yang kutangkap, Kak. Kau mengajarkan -tanpa menggurui- kami; penikmat tulisanmu, untuk tak bosan meminta, mendekatkan diri juga pasrah padaNya. Di bagian ini, aku benar-benar merasa tertampar.

Aku memberanikan diri menulis sepucuk surat untukmu, kuharap Kak Iit menerimanya. Walau kutahu, kau menerima banyak sekali surat dari Anggi-Anggi yang lain; yang menyukai pun mengagumi tulisanmu. Dibanding aku, surat mereka jauh lebih baik.

Surat ini tak bisa disebut surat cinta, kalau kunamakan ini SPK; Surat Pengakuan Kekaguman, boleh? Norak, ya, Kak?

Kak Iit, satu lagi, terima kasih, ya, semangat yang kuterima kemarin

"ayo dong, bangkit. lawan! buat seorang kamu-kelak merasa bangga, karena berhasil bangkit dari kamu-yang-sekarang. ayo, bangun!"

Aku sedang berusaha, Kak. Doakan aku, ya. Maaf kalau aku banyak mau.

Kak, meski banyak yang mengagumimu, banyak pujian yang kau terima, aku minta Kak Iit tak mudah merasa puas. Jangan merasa hebat. Jangan tinggi hati, ya, Kak. Sekali lagi maaf, aku banyak mau.

Terima kasih lagi dan lagi, Kak, telah menginspirasiku untuk lebih kuat, bersabar dan (belajar) menulis dengan baik.

Ku-aminkan segala doa baik yang Kak Iit mohonkan. Tetap berada di jalan terbaikmu, ya, Kak. Semoga Kak Iit cepat dapat pacar. Oke. Bhay. Kabur.

Pengagummu; yang tak lagi diam-diam,

Anggi.

No comments: