February 25, 2017

Sebuah Tuju

Sekuat-kuatnya kau berjuang akan tiba di satu titik di mana kau lelah, ingin mundur dan menyerah saja rasanya. Dipermainkan kata mungkin, dikhianati harapan-harapan.

Aku sudah ada di titik itu.

Berjalan sekian lama sendiri menuju kau yang terlihat semakin samar. Aku tidak punya kompas sebagai penunjuk arah, tidak juga tongkat untuk bantu kujalan. Di pikiranku, utara adalah kau dan tongkat berjalan adalah harapan-harapan.

Kau mau dengar sebuah cerita?

Di perjalanan sendirianku itu, aku jumpa dengan sebuah suara. Ia bagai angin yang berembus pelan di sekitarku; tak bisa kulihat, namun bisa kurasakan. Kau merasa ini mengada-ada? Aku tidak.

Perjalananmu terlampau jauh sayang, apa tujumu juga menujumu? Atau hanya kau yang menujunya sedang dia menuju yang lain? Perjalananmu hanya akan berputar-putar. Tak tentu arah dan tak punya tempat berhenti.

Di peristirahatanku yang kesekian, kurenungi kembali ia—kata-katanya; juga kau tentu saja. Ya, ia benar, kau makin samar, bahkan terkadang tidak dapat kulihat. Di saat itulah aku kehilangan arah. Tersesat dalam kata mungkin dan harapan-harapan yang kucipta. Namun, kau tahu, aku adalah si bodoh yang keras kepala. Yang tetap percaya bahwa tujuku adalah kau. (Pun sebaliknya).

Jadi, akan tetap kulanjutkan perjalananku yang sendiri.

4 comments:

Unknown said...

artikelnya bagus kak,
ini referensi darimana ya nulisnya ?

Selain itu Saya juga punya blog tentang Modem,Laptop, dan Android bisa di lihat2 artikelnya gratis >  Pengetahuan Modem,Hp,Laptop  <  www.modemsolutions.info

Dimas Z said...

Artikelnya mantap banget deh. saya suka banget.




Jangan lupa mampir juga yah ke Lantai23.blogspot.com .

Udafanz said...

Njir, Anggi yang jago main sambung kata , tulisannya juga mematikan ternyata. :)))

Anggi Bintang said...

Nggg... (((Anggi yang jago main sambung kata)))

Blogku dikunjungi Uda? Tumpengan nih aku :))) Terima kasih, Da :)))