Hai Masjok. Apa kabar kamu, Mas? Ah, ini pertanyaan bodoh. Sudah
pasti kamu baik-baik saja. Bukankah tempat tinggalmu sekarang adalah tempat
paling indah di antara yang terindah. Berada di sisi Tuhan menurutku adalah
tempat paling indah. Iya kan, Mas?
Saat sedang memainkan Twitter, di linimasaku muncul
#30HariMenulisSuratCinta. Membacanya membuatku ingat kamu, jadi kuputuskan
untuk membuat surat ini untukmu. Omong-omong, apa di sana kau punya gadget dan
jaringan internet? Tapi rasanya, sebuah gadget dan jaringan internet bukanlah
perkara sulit untuk Tuhan. Benar kan? Jadi kurasa, kau pasti tetap bisa membaca
suratku ini.
Tiap kali aku bermain Twitter, aku selalu ingat kamu. Waktu itu
yang kita bahas selalu tentang Patrik, teman SMA-mu yang kusukai diam-diam. Mau
bagaimana lagi, dia punya pesona yang membuatku tergila-gila dulu. Iya, dulu. Sekarang
tidak lagi. Kudengar dari Kak Demas, katanya Patrik sudah lulus, Mas.
Oiya, Mas. Banyak sekali yang kangen kamu. Aku salah
satunya. Menurutku kamu itu orang yang baik. kamu ramah. Kamu juga lucu, mungkin
karna itu banyak orang yang senang berteman denganmu. Dan kalau dilihat,
sepertinya kamu pintar juga ya, Mas? Ini sih hanya penilaianku saja. Semoga tak
salah.
Waktu mendengar kabar bahwa kamu berpulang ke rumah yang
indah itu, aku kaget sekaligus sedih. Tak kusangka kamu begitu buru-buru ingin
pulang. Atau mungkin Tuhan yang ingin cepat-cepat bertemu dengan salah satu
anak kesayangannya, yaitu kamu, Mas.
Mas, kalau di sana kamu bertemu dengan gadis berkulit kuning
langsat, berambut hitam yang indah dan berhidung mancung, mungkin dia Mbak Eka,
kakakku yang juga sudah tinggal di sana. Aku berharap, semoga kalian bisa jadi
teman baik, seperti kita yang juga berteman.
Baik-baik di sana ya, Mas. Doakan aku dan semua orang yang
kangen padamu, agar kami bisa menjadi orang yang lebih baik, seperti kamu. Menjadi
orang yang ramah, seperti kamu. Dan menjadi orang yang lucu pun seperti kamu. Begitu
juga kami yang selalu mendoakan yang terbaik untukmu di sana.
Adik tingkatmu, temanmu,
Anggi.
2 comments:
keren nggi.. :)
Makasih Ovan :))
Post a Comment