September 4, 2014

Memendam Perasaan

"Kami adalah sahabat", itulah yang sering mereka katakan saat orang mulai bertanya-tanya akan hubungan mereka. Laki-laki dan perempuan itu berteman sejak kecil. Maaf, maksudnya bersahabat.

Saat itu mereka berusia 5 tahun. Masih piyik. Pertemuan mereka pun cukup mengharukan. Kala itu sang perempuan kecil menangis sesenggukan karna topi merah muda kesayangannya jatuh di sebuah selokan. Sang laki-laki kecil yang saat itu sedang asyik mengejar layang-layang tergugah hatinya melihat seorang gadis kecil, terduduk sambil menangis. Singkat cerita si laki-laki kecil pun mengambilkan topi sang perempuan kecil, dan mereka bersahabat. Hingga saat ini.

Dua puluh tahun berlalu. Kini mereka tak lagi kecil, tak lagi piyik. Mereka adalah laki-laki dan perempuan dewasa.

Mereka hanya sepasang sahabat. Pernyataan yang menjadi alasan perempuan ini menangis di hampir tiap malamnya. Ya, perempuan ini tersakiti atas pernyataan yang tiap kali diucapkan laki-laki itu kala ada yang menanyakan hubungan mereka.

Perempuan ini menginginkan lebih. Tak hanya sepasang sahabat. Sepasang kekasih mungkin? Namun ia tak punya daya untuk mengutarakan inginnya. Laki-laki itu sudah terlalu jatuh cinta pada perempuan lain yang ia sebut kekasih.

No comments: