Pernah nggak sih ngerasa kalau kamu itu udah tua? Sehabis makan kerupuk emping atau habis jalan jauh, kaki ngerasa ngilu-ngilu. Mudah lelah. Suka lupa di mana menyimpan barang-barang. Mulai khawatir sama kerutan halus di bawah mata. Atau saat sisiran tiba-tiba terlihat sehelai rambut yang warnanya beda sendiri, uban. Yang kemarin masih mahasiswa baru, dipanggil "Dek", sekarang sudah dipanggil "Kak", jadi senior. Dapat kabar kalau teman akan menikah, bahkan sudah menikah dan punya anak. Atau hanya Saya sendiri?
Jujur, kecuali uban dan kerutan di bawah mata, Saya merasa apa yang Saya tuliskan di atas. Saya sih berharap, kedua hal tadi nanti saja deh, munculnya. Mungkin nanti saat Saya berusia setengah abad :))
Awalnya Saya bukanlah orang yang takut menjadi tua, tapi akhir-akhir ini, Saya kok mulai cemas ya? Saya jadi sering panik sendiri saat kaki mulai ngilu-ngilu sehabis jalan jauh atau sehabis naik turun tangga. Apa Saya terkena Peterpan Syndrome?
Kamu pasti nggak asing dengan nama Peterpan. Kalau kamu membayangkan sebuah grup band, kamu salah. Bukan Peterpan yang itu. Peterpan yang Saya maksud adalah Peterpan si tokoh kartun. Kamu pasti tahu kalau si Peterpan ini menolak untuk menjadi dewasa, dia lebih memilih untuk jadi anak-anak selamanya agar Ia tetap bisa bermain.
Menurut beberapa artikel dan buku yang Saya baca, kelainan ini kebanyakan diderita oleh kaum pria. Biasanya karena faktor keturunan, bisa juga karena pengaruh lingkungan sekitar yang membuat pola pikirnya seperti anak-anak. Baiklah, lupakan sang Peterpan syndrome.
Sejujurnya Saya hanya khawatir. Khawatir karena Saya merasa di ke-tua-an Saya ini, Saya belum "menghasilkan" apa-apa. Yang paling dekat sih, kuliah yang belum kelar *bingung harus pakai emotikon apa* :)))
Kamu pasti bingung apa inti dari tulisan Saya ini. Sama, Saya juga :))
Semoga Saya bisa dengan bijak menghadapi ketakutan, kecemasan menjadi tua ini :)))
Bagaimana dengan kamu?
No comments:
Post a Comment