September 13, 2015

Perkara Curhat

Menyenangkan saat orang-orang sekitarmu bercerita, berkeluh kesah; menumpahkan apa yang Ia rasakan; entah suka atau duka. Artinya Ia percaya padamu. Bercerita tentang masalah yang sedang dialami pada orang lain bukanlah perkara mudah -- setidaknya untuk saya. Mungkin perihal malu-malu, rindu, cemburu-cemburu kala jatuh cinta, tidak begitu sulit untuk diceritakan. Namun, bagaimana dengan perkara-perkara pelik; keluarga, sebuah pilihan,  atau cita-cita, contohnya?

Bagi saya, mendengarkan cerita atau kita sebut saja curhatan orang lain itu menyenangkan. Selain merasa dibutuhkan, saya merasa dipercaya. Walau mungkin ada sebagian orang curhat pada saya, karena memang tidak punya teman curhat lain. Namakan saja terpaksa.

Pernah berada di keadaan di mana kamu pun ingin curhat, sekadar mengeluarkan sedikit "isi" kepala dan hati yang rasanya sudah overload namun tidak menemukan "tempat" yang tepat? Atau, justru banyak tempat, namun kamu tidak percaya untuk membuangnya di sana? Well, saya sedang.

Tadi pagi, ketika sedang bercermin, seseorang yang rupanya mirip saya berkata,

"Semesta itu lucu, ya? Saat tempat orang curhat sedang kebingungan, nggak tau harus curhat sama siapa. Eh, nggak tau atau nggak punya?"

No comments: