February 15, 2016

Bila Saya Ialah Rio Haryanto

Cukup lama saya mencari apa yang harus saya tuliskan hari ini. Membaca beberapa cerpen, mendengarkan lagu, menonton video di youtube saya lakukan dengan tujuan "biar dapat inspirasi", alasan yang cukup songong.

Kemudian saya membaca artikel yang di-share salah seorang teman di salah satu media sosial. Artikel itu menuliskan tentang seorang Rio Haryanto, kemudian saya menangis. Entahlah, hari ini saya sedang sangat sensitif.
Lalu saya membayangkan bila saya ialah Rio Haryanto. Seorang anak muda, anak bangsa yang sangat berbakat. Anak muda yang di tangannya ada sebuah harapan untuk negeri tercinta, namun terhalang biaya. Meminta sumbangan sana-sini.
Mata saya berkaca-kaca saat membaca salah satu paragraf yang menuliskan tentang kemenangan Rio di GP Turki. Tentang panitia yang tidak menyiapkan lagu Indonesia Raya, tentang panitia yang tidak menyiapkan bendera pusaka. Karena Rio sama sekali tidak diperhitungkan. Kemudian, bendera Polandia pun dikibarkan terbalik untuk mengganti bendera kita, Bendera Pusaka, Merah Putih. Lagu Indonesia Raya pun diunduh dulu dari Youtube.
Lain cerita di GP3 Silverstone Inggris, saat mobil yang dikendarainya berhasil menyalib teman-temannya, ia dituduh bermain curang. Panitia membongkar mesin kendaraannya, dan hasilnya tuduhan mereka salah.
Cerita lainnya tentang bujuk rayu manis negara-negara yang ingin membantu membiayai agar bisa melaju di ajang Formula 1, dengan syarat Rio harus berganti kewarganegaraan. Namun ia tolak. Rio tetap setia pada Merah Putih. Garuda tetap di dadanya.
Rio dan bakatnya. Rio dan mimpinya; berkompetisi di ajang Formula 1. Bukan karena prestige namun karena ia ingin membuat negeri ini bangga. Membuat kita semua bangga. Akan ada seorang Indonesia yang berlaga di sana; pertama dalam sejarah negeri ini. Sebuah pembuktian bahwa kita bisa.
Harapan saya dan dua ratus lima puluh juta penduduk negeri ini sama, semoga Rio bisa mewujudkan mimpinya, berlaga di ajang Formula 1. Bukan tentang angkat piala, namun bisa mengibarkan bendera pusaka setinggi-tingginya. Melagukan Indonesia Raya sekencang-kencangnya. Membuat kita semua bangga.
Mari kita aminkan bersama-sama.
Sumber Acuan:
http://m.bintang.com/lifestyle/read/2434206/rio-haryanto-sering-tahajud-untuk-bisa-nyanyi-indonesia-raya
http://m.kompasiana.com/tsunedesenju/mimpi-si-bocah-malang-dan-negara-yang-tak-punya-harga-diri_56b822dd127f61c3056cbd3f
http://m.bintang.com/lifestyle/read/2435720/rio-haryanto-menang-gp-turki-tapi-yang-berkibar-bendera-polandia
http://manado.tribunnews.com/2016/02/12/netizen-menangis-bendera-polandia-dipasang-terbalik-sebagai-ganti-sang-saka-merah-putih

10 comments:

Akashisedai said...

Parah emang ya. Tapi yakin kok Rio bakal diperhitungkan, karena menag beneran berbakat.

Menurut-Ku said...

ga yakin rio bakal jadi pesaing dari pembalap lain hehehe

octalana said...

aku juga sedih bacanya, kebetulan saya suka baca, jadi baca tiap kalimat anda terasa menyentuh :(

Unknown said...

dukung selalu atlet Indonesia

Ya Gitu Deh! said...

jadi malu, lantas apa yang udah gue perjuangkan buat negeri ini? ah bukan. buat rt/rw sekitar aja belum ada

Unknown said...

guud job deh bbuat si Rio

tr said...

Rio haryanto .... sangat bagus membela negara. hehehehe

tulisan dini nuris said...

Salut dengan Rio dan kecewa dengan Indonesia yang menyepelekan dia sehingga mempermalukan bangsa sendiri. Seharusnya Rio bisa bangga malah jadi malu gara-gara Indonesia kurang persiapan.

Zudin Revolusi said...

Semoga ryo dapat mencapai mimpiny ya

Narabhumi said...

tapi sekarang kabarnya udah resmi masuk tim balap FI salah satu pabrikan ya, nice share btw, salam