May 24, 2017

Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Sejak dulu aku tidak pernah percaya pada cinta pada pandangan pertama. Itu adalah sebenar-benarnya gombalan paling memuakan yang dibuat manusia. Jatuh cinta pada pandangan pertama. Bagaimana mungkin kau jatuh cinta hanya dengan sekali pandang. Kau tidak tahu namanya, tidak tahu asalnya, tidak tahu sifat juga kepribadiannya, dan dengan mudah mengucap, "Aku jatuh cinta,"

Cinta pada pandangan pertama itu dusta besar. Sebuah kisah yang dipaksakan agar terlihat dan terdengar indah. Dan aku sama sekali tidak memercayainya. Tidak akan pernah.

Hingga kemudian aku melihatmu. Duniaku serasa berputar-putar. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Tanpa perlu lebih dulu tahu namamu. Tanpa perlu lebih dulu tahu dari mana asalmu. Tanpa perlu lebih dulu tahu sifat apalagi kepribadianmu. Tanpa perlu sebuah alasan.

Seluruh energi juga hal-hal buruk yang selama ini mengelilingiku terserap habis. Olehmu. Oleh pesonamu. Mata itu adalah pusat dari seluruh energi baik yang kupunya. Mereka memelukku seerat-eratnya. Menjagaku kuat-kuat agar tidak ada lagi energi negatif berani mendekat.

Tembok tebal penolakan jatuh cinta pada pandangan pertamaku runtuh. Lebur jadi abu. Pesonamu memorak-porandakannya.

Mungkin aku sedang menjilat habis ludah sendiri. Mungkin aku sedang dipermainkan semesta. Mungkin aku dikutuk oleh kata-kata. Aku sama sekali tidak peduli. Yang aku tahu, aku jatuh cinta—pada pandangan pertama.