Kenapa seperti ini lagi, sih? Kenapa asa itu muncul lagi. Tidak
sebesar kemarin memang—mungkin ia hanya setitik—namun tetap saja; kau tau betul
apa yang akan terjadi ketika asamu kau pelihara. Rasa sakit yang akan
menghabisimu perlahan. Kemudian kau mati. Jadi abu, terbang, kemudian hilang
tersapu angin.
Memang itu yang
kuinginkan. Aku yang menjelma abu bisa terbang mengelilinginya; menempel di
kulitnya; masuk dalam pori terkecilnya; meresap kemudian bergabung dengan
partikel terkecil tubuhnya; masuk ke dalam darahnya; mengendap di sana—kemudian
jadi penyakit. Aku meracuninya dari dalam. Dan kubunuh ia perlahan. Sampai tubuhnya
mati kemudian dikremasi; jadi abu dan diterbangkan juga oleh angin yang
membawaku terbang menempel ke tubuhnya.
Aku jadi abu kemudian
jadi abu lagi.
No comments:
Post a Comment